Selasa, 02 Januari 2018

PARIWISATA KOTA DEMAK DENGAN NAMA BERCORAK INTERNASIONAL


Pariwisata sudah menjadi salah satu hal penting di kehidupan zaman milenial saat ini. Masyarakat sudah banyak yang menggeser piknik dari kebutuhan tersier menjadi kebutuhan sekunder bahkan primer jika perlu. Terbukti berdasarkan  survei ngawur berdasarkan kenyataan yang diketahui oleh penulis, keluhan-keluhan di lini masa media sosial sekarang banyak berisi curhatan rakyat seperti “ stress berat, butuh piknik nih”, atau yang lebih ekstrim ala-ala remaja labil seperti “ tempat ini bagus loh..kamu gak mau gitu ngajakin aku ke sini?” disertai posting pemandangan gunung Fuji atau pantai Miami untuk mengkode gebetannya (padahal jomblo).


Masjid Agung Demak, landmark kota Demak yang memiliki sejarah besar 

Oke, kembali lagi ke pariwisata, jika anda melihat brosur-brosur pariwisata di benua Eropa, terutama Negara Inggris, akan ditemukan pola yang menarik dalam pemasaran
pariwisatanya. Embel-embel boombastis seperti  “Your Precious ExperienceWalking Historic Tour Town” atau yang lebih wah dan jeger lagi seperti “ Walking trip tour until you drop”.

Baik di kota besar maupun kota-kota kecil Inggris selalu menyertakan lima hal dalam pariwisata : (1) Bangunan bersejarah terkait kota tersebut, (2) museum kota, (3) people square atau alun-alun kota, (4) stadion olahraga, terutama sepakbola, dan (5) taman kota.

Semua tempat yang menyangkut lima hal tersebut diberi nama keren dan “menjual” untuk menarik perhatian wisatawan, khususnya dari mancanegara. Jika mengacu pada sistem promosi pariwisata Inggris, Penulis menjadi tertarik dan bertanya pada diri sendiri: bagaimana kalo kota Demak (kota kelahiran dari penulis) juga menggunakan teknik pemasaran pariwisata seperti yang diterapkan Inggris? pasti akan terlihat lebih mengglobal dan internasional. he he he…

Ide penulis didapatkan dari jalan-jalan dari satu blog ke blog lain yang membahas tentang pariwisata di Eropa. Isinya hampir mayoritas sama, yaitu mengagung-agungkan wisata di Negara tersebut karena namanya keren, unik, dan something banget.....katanya gitu...Berbekal pengalaman jalan-jalan blog itulah, tercetus ide untuk memperkenalkan wisata kota Demak melalui dunia maya, tentunya dengan teknik hyperbola words dan sentuhan bercorak Inggris sentris agar lebih keren, mengglobal, serta eye catching. Hal itu karena kota Demak juga memenuhi kualifikasi standar seperti wisata kota-kota Inggris. Oke, langsung saja ini dia wisata-wisata di kota Demak jika diberi bumbu nama-nama Internasional:

Sekilas Tentang Kabupaten Demak (Demak Town/ Demak Regency)


Demak town sigil atau Lambang Kabupaten Demak. Terdapat siluet Masjid Agung dan Kapal layar. Mengindikasikan Kota Demak memiliki sejarah besar di bidang keagamaan dan Maritim di Pulau Jawa di masa lampau

Sebelumnya penulis ingin memperkenalkan kepada pembaca tentang kota kelahiran penulis ini. Ya..kota yang penulis maksud adalah Demak. Sebuah kota kecil berusia lebih dari 400 tahun ini berada di provinsi Jawa Tengah dan terletak di wilayah Pantai Utara Jawa ( North Sea of Java region).

Jika kita membuka buku-buku sejarah, akan diketahui bahwa kota Demak pada abad ke-15 masehi memiliki sejarah besar sebagai kerajaan bercorak Islam pertama sekaligus pusat penyebaran agama Islam di Pulau Jawa. Tidak hanya situ, sejarah mencatat bahwa Demak juga berperan besar membebaskan kota Batavia atau yang lebih dikenal dengan Jakarta (saat ini menjadi ibukota Negara Indonesia) dari cengkeraman bangsa Portugis. Jadi sudah jelas bahwa kota Demak memiliki pengaruh yang besar bagi perkembangan sejarah Negara Republik Indonesia.

Lalu bagaimana bisa dari kerajaan besar dan disegani di Jawa justru sekarang ini menjadi kota kecil? Nah pertanyaan semacam itu akan penulis ulas pada kesempatan-kesempatan yang akan datang…n_n.

Di bawah ini adalah profil singkat dari Kabupaten Demak bila diberi dengan nama bercorak Inggris sentris:

Nama Kabupaten atau Kota
Kabupaten Demak ( kalau di Inggris bisa diartikan Greatswamp town atau Saint Town)
Slogan
Demak BERAMAL (Bersih, Elok, Rapi, Anggun, Maju, Aman, Lestari)
Provinsi
Jawa tengah (Central Java)
Tahun Berdiri
28 Maret 1503 Masehi
Pendiri/ Founding Father
Sultan Fattah (1455-1518 masehi)
Kecamatan/Distrik
14 kecamatan:
a. Demak (Greatswamp*)
b. Bonang (Shrimpond*)
c. Dempet (Riceberry*)
d. Gajah (Elephland*)
e. Guntur (Thundearth*)
f. Karanganyar (New Reef*)
g. Karangawen (Owl Reef*)
h. Karangtengah (Middle Reef*)
i. Kebonagung (Highgarden*)
j. Mijen (Bridgeborder*)
k. Mranggen (Flood End’s*)
l. Sayung (Roveroot*)
m. Wedung (Mouthsea*)
n. Wonosalam (Greetwoods*)

(*) penulis sengaja memberi nama kecamatan di Demak menggunakan versi Inggrisnya biar lebih “Inggris sentris”.
Flora Khas
Jambu Delima dan Belimbing ( Bell fruit and star fruit)
Fauna Khas
Burung Blekek (Snipe bird)

Masjid Agung Demak tampak dari samping tahun 2016

Wisata Kota Demak dengan Nama Bercorak Internasional


1. Great Mosque of Demak (Masjid Agung Demak)
Masjid Agung Demak merupakan landmark kota Demak sekaligus tempat ibadah umat Islam pertama dan tertua di Pulau Jawa. Dibangun pada tahun 1401 masehi ketika Demak di bawah pimpinan Sultan Fattah, masjid bersejarah ini menjadi saksi bisu tumbuh dan berkembangnya peradaban Islam di berbagai kota di pulau Jawa.



Masjid Agung Demak tahun 1939, zaman dimana Belanda masih menjajah Indonesia. 
Sumber: Kitlv.co.nl

Penulis dengan beberapa turis lokal berada di dekat tulisan "MASJID AGUNG DEMAK". 
Sumber: Dokumen Pribadi tahun 2015, Jaman masih pusing dengan tugas kuliah

2. Kings Sacred Tomb of Demak (Makam raja-raja Demak)
Makam raja-raja Demak terletak di dalam area Masjid Agung Demak. Di kompleks pemakaman ini, terdapat makam dari para raja Kerajaan Demak beserta abdi atau bangsawan kerajaan. Tiga makam utamanya adalah milik Sultan Fattah, Sultan Pati Unus, dan Sultan Trenggono.

Batu nisan di kompleks makam raja-raja Demak memiliki ukuran dan warna yang berbeda. Paling istimewa tentu saja milik Sultan Fattah, the First King of Demak Kingdom. Jasa beliau terhadap kemajuan perkembangan Islam di tanah Jawa serta mampu membuat kerajaan Demak disegani pada masanya sangatlah berharga untuk diabadikan.


Kompleks makam raja-raja dari Kerajaan Demak. Tiga makam berwarna coklat merupakan makam dari Sultan Fattah, Sultan Pati Unus, dan Sultan Trenggono.

3. Saint Riverguard Sacred Tomb’s (Makam Sunan Kalijaga)
Makam dari salah satu tokoh Walisongo dari Demak. Walisongo ( nine saints dalam bahasa Inggris) sendiri adalah julukan dari masyarakat kepada Sembilan wali yang berjasa besar dalam menyebarkan ajaran Islam di Nusantara. Sunan Kalijaga sendiri menjadi figur yang sangat penting. Jasa beliau sangatlah besar dalam memajukan Islam di tanah Jawa, terutama di daerah Demak.

Kompleks makam sunan Kalijaga

4. Demak Great Museum (Museum Masjid Agung Demak)
Museum yang letaknya masih satu komplek dengan Masjid Agung Demak ini berisi benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan pembangunan Masjid Agung Demak. Selain itu, di Demak Great Museum juga memuat informasi lengkap para pemimpin Demak dari masa kerajaan sampai masa sekarang.

Museum Masjid Agung Demak, masih satu kompleks dengan Masjid Agung Demak

Interior dan salah satu sudut koleksi dari Demak Great Museum

5. River Town Park (Taman Kali Tuntang Lama)

Ruang terbuka hijau yang berada di pusat kota Demak. Tempat ini dialiri sungai tuntang yang kanan kirinya diapit oleh taman hijau sepanjang kurang lebih satu kilometer. Ditambah dengan banyaknya pohon-pohon besar di sisi jalan membuat taman ini menjadi rimbun. Cocok untuk yang mau rileks, melamun sambil memandangi aliran sungai maupun cari inspirasi.

Inilah penampakan dari River Town Park of Demak. Konsep taman kota sungai yang mengadopsi seperti kota-kota kecil di Inggris


Taman kota Sungai yang ada di Devon, salah satu kota kecil di Inggris. Hampir sama kan konsepnya dengan Taman Kalituntang Lama Demak. 
Sumber: Google, ketik " Little Towns in England"


Bangku taman. Cocok sebagai tempat untuk melamun, mencari informasi, maupun menjemurkan diri (jika siang)


Tentara mainan di sekitar River Town Park. 
Sumber: Prof Google. Lupa alamatnya (sorry)


Salah satu sudut River town park of Demak.  Selain sebuah bangku yang terlihat dari kayu, Terlihat pula "high bridge" dan "black water" yang perlu direstorasi. 
Sumber : Instagram Demakhariini


Sebuah jembatan mini disamping "black water". 
Sumber: Jepret sendiri siang-siang alias dokumen pribadi


River Town Park of Demak perlu berbenah, salah satunya merestorasi "black water" menjadi "pure water" kembali. 
Sumber: Instagram Demakhariini

6. Demak Town Square (Alun-Alun Kota Demak)
Tempat berkumpulnya masyarakat kota Demak untuk melakukan berbagai kegiatan formal maupun nonformal. Biasanya ramai pada sore hari dan weekend day. Posisinya berada di tengah memisahkan Masjid Agung Demak dengan “ cleansinner house” alias rumah tahanan bagi kriminal di Demak.

Tampak dari atas spot Demak Town Square dengan tulisan ikonik "SIMPANG ENAM DEMAK". 
Sumber: Instagram Demakhariini

Orang Demak kok foto di Demak??.Gak apa-apalah anggap saja berwisata di kota sendiri sebelum berwisata ke kota-kota lain. Tampak penulis bersama dua turis lokal lainnya. Yang satu pendukung Manchester United, yang satu lagi pendukung Catalunya (orang yang besar itu). 
Sumber: Dokumen Pribadi

Trio turis lokal yang jalan-jalan di Demak Town Square. Awas fans Emyu sudah dilirik oleh yang berjaket abu-abu. 
Sumber: Dokumen Pribadi

Berbagai aktivitas kegiatan dilakukan di Demak Town Square

Selain dijadikan tempat jogging, Demak Town Square juga bisa digunakan untuk tempat diskusi bola antara emyu dan barka. sebelum jadi padu. Sementara si jaket biru terlihat memfasilitasi dengan menjadi wasit.. Tercyduk basah juga sejoli yang sedang duduk di bawah pohon itu

7. Pancasila Stadium/ Fivephilosoper Stadium (Stadion Pancasila Demak)
Sebenarnya jika dikelola dan dirawat dengan baik tempat yang menjadi markas PSD Demak ( Demak Town Football Club dalam bahasa Inggris) bisa menjadi salah satu landmark menarik dari Kota Demak. Sayangnya saat ini Stadion Pancasila masih dalam tahap perkembangan menjadi stadion yang lebih baik. Jika mengacu pada Inggris, Stadion Pancasila selevel dengan stadion-stadion klub sepakbola Inggris yang bermain di kasta ke-9 sampai 12.

Tampak dari atas stadion utama kota Demak, Stadion Pancasila. Kualitas rumput memang joss sekali sampai butuh di restorasi. Kurang lebih sekilas hampir sama dengan stadion Stag Meadow milik klub Windsor F.C
 Sumber: Instagram Demakhariini

Salah satu sudut Stadion Stag Meadow, kandang klubWindsor F.C yang bermain di kasta ke-9 liga Inggris. Minimal rumput stadion Pancasila harus seperti ini ya. Tribun penonton sudah hampir sama tuh..

Saat PSD Demak bertanding di Pancasila Stadium

Ini dia replika PSD Demak di Inggris sana. Windsor F.C . Sama-sama bermain di divisi bawah dan memiliki stadion yang sama-sama harus direstorasi agar lebih baik lagi


Logo PSD Demak, Laskar Serak Jawa, klub sepakbola dari Kota Demak

Sementara ini "kembaran" PSD di Inggris sana, senasib cuma beda negara.




8. Townwoods Park of Demak ( Taman Mahesa Jenar)
Hutan kota yang diberi nama “Taman Mahesa Jenar” ini terletak di samping Stadion Pancasila. Banyak vegetasi pohon yang rindang tertanam di kompleks hutan kota tersebut. Selain pohon dan taman, Terdapat juga wahana bermain anak-anak di tempat tersebut.

Taman Mahesa Jenar atau Taman Hutan Kota Demak

Seperti ini Townwoods park of Demak, banyak vegetasi pohon dan hijau-hijau

Salah satu aksesoris di dalam Taman Mahesa Jenar atau Townwoods Park of Demak, ada prosotannya juga untuk anak-anak


Sekian dulu postingan tentang spot wisata di Kota Demak, masih banyak spot-spot wisata di distrik atau kecamatan di luar Demak yang sangat menarik untuk dikunjungi seperti “Little Brown Canyon” yang ada di distrik Mranggen, “Mangrove Coast” di Sayung, atau “Eternal flame of Mrapen” di daerah Kebonagung.

Oke, sebelum diakhiri postingan kali ini, penulis memiliki quotes ngawur.. “Love your own town before you declare love whole of Indonesia, because from little thing, love will bigger from time to time”


Oleh:
Baihaqi Aditya, S.Pd

2 komentar:

  1. Postingan kali ini sungguh menyegarkan gan karena berbeda dengan postingan2 sebelum2nya. Terlihat anda bahagia saat menulis ini. Seperti biasa gan tentu ada saran dan kritik dari saya.

    Saran saya kenapa para turis lokal yang anda temui hanya difoto saja? Kenapa tidak anda wawancara sekalian misalnya bagaimana pendapat mereka tentang Demak Regency, sebagai testimoni untuk pertimbangan calon turis gan.

    Kritik saya nih y gan, tentang penggunaan bahasa Inggris akan lebih bijak jika anda konsultasi ke fans emyu atau fans the blues dulu gan. Kalo istilah2 yang anda buat itu terserah anda gan.

    Overall I love this post. Peace, love, and gaul

    BalasHapus
  2. Sudah saatnya kita lebih perhatian dengan mencintai spot spot di kota sendiri agan bahari ��

    Turis lokal itu sendiri merasa betah ada di kota Demak, disuruh pulang tidak mau pulang..hal ini menandakan Kota Demak ternyata friendly untuk orang lokal juga

    Saya mencoba mengkombinasikan dua kata jadi satu dalam bahasa Inggris, trtnyata keren juga ��

    Thanks dah mampir agan bahari yg baik hati ��

    BalasHapus