Australia, ketika membaca maupun mendengar nama negara ini, pikiran kita akan
terlintas pada sebuah negeri yang makmur, modern, maju, penuh dengan orang-orang
bule, dan memiliki binatang khas kangguru. Pemikiran seperti itu memang
tidak salah. Nyatanya memang kehidupan di Australia saat ini bernuansa
Eropa. Bahkan bagi penulis sendiri Australia merupakan “Negara bercorak Eropa yang terdampar di benua Asia”. Hal ini
menyebabkan sebagian masyarakat lupa bahwa sebelum kedatangan orang-orang dari benua biru, benua Australia memiliki penduduk asli. Nah, tulisan
kali ini akan mengulas penduduk asli di Benua yang terletak bawah Pulau
Papua tersebut.
Peta benua Australia lengkap dengan benderanya. Sebenarnya Australia itu benua atau negara? Dua-duanya sah jika disebutkan
Kebudayaan Australia saat ini hampir sepenuhnya didominasi oleh gaya bersifat Eropa.
Tetapi, di samping memiliki kebudayaan berciri khas Eropa, Australia juga
memiliki kebudayaan penduduk asli. Bahkan, nama ibukota Australia, yaitu
“Canberra” berasal dari bahasa penduduk asli, “Nganbirra” yang artinya
tempat pertemuan atau meeting place (Reed, 1967).
Agar dapat mengetahui siapa penduduk asli sebenarnya dari Australia, kita harus mempelajari ras
yang diuraikan oleh Elkin (1956). Elkin membagi ras di dunia dalam tiga
kelompok besar. Yakni ras Kaukasoid, Mongoloid, dan Negroid.
Kelompok ras pertama adalah Kaukasoid. Ras ini merupakan golongan orang-orang Eropa. Berkulit putih, berambut pirang, pokoknya jauh sekali dari orang asli Australia. Jadi penduduk asli Australia bukan kelompok “biru” ini.
Kelompok kedua adalah ras Mongoloid. Ciri-ciri fisiknya memiliki kulit kuning sampai sawo matang, tidak terlalu tinggi, mayoritas memiliki rambut hitam lurus. Intinya mayoritas seperti orang-orang di benua Asia. Nah, orang-orang Australia asli tidak masuk golongan ini. So..skip saja.
Kelompok ketiga adalah Negroid, pembentuk orang-orang di kawasan Afrika Tengah, Barat, dan Timur. Memang hampir mirip dengan penduduk asli Australia, tetapi memiliki perbedaan pada bentuk rambut, bentuk bibir, dan bulu-bulu pada wajah serta badan. Jadi jelas, penduduk asli Australia tidak termasuk dalam kelompok tiga ras besar dunia.
Kelompok ras pertama adalah Kaukasoid. Ras ini merupakan golongan orang-orang Eropa. Berkulit putih, berambut pirang, pokoknya jauh sekali dari orang asli Australia. Jadi penduduk asli Australia bukan kelompok “biru” ini.
Kelompok kedua adalah ras Mongoloid. Ciri-ciri fisiknya memiliki kulit kuning sampai sawo matang, tidak terlalu tinggi, mayoritas memiliki rambut hitam lurus. Intinya mayoritas seperti orang-orang di benua Asia. Nah, orang-orang Australia asli tidak masuk golongan ini. So..skip saja.
Kelompok ketiga adalah Negroid, pembentuk orang-orang di kawasan Afrika Tengah, Barat, dan Timur. Memang hampir mirip dengan penduduk asli Australia, tetapi memiliki perbedaan pada bentuk rambut, bentuk bibir, dan bulu-bulu pada wajah serta badan. Jadi jelas, penduduk asli Australia tidak termasuk dalam kelompok tiga ras besar dunia.
Oleh karena itu, menurut Elkin penduduk asli Australia disebut Australoid
atau bisa juga disebut keturunan bangsa Melanesoid. Ciri-ciri fisik penduduk asli
Australia memiliki kulit berwarna coklat matang(berubah menjadi hitam
jika terkena sinar matahari secara langsung), rambutnya ikal bergelombang,
wajah dan tubuh ditumbuhi bulu-bulu halus, dahinya sempit, mempunyai rongga
mata yang dalam, mulutnya lebar dan tulang tengkoraknya tebal (Siboro, 1989:6). Berdasarkan
ciri-ciri fisiknya tersebut, maka Elkin dan Needham (dalam Siboro) berpendapat bahwa penduduk asli Australia memiliki kesamaan fisik dengan orang Sakai di
Malaysia, suku-suku asli di Papua, dan orang-orang Veddas Sri Lanka.
Inilah sosok penduduk asli Australia, bukan orang bule dari Eropa
Penduduk Australia atau lebih dikenal dengan sebutan orang-orang Aborigin
diyakini mulai memasuki benua Australia dari arah utara. Jika dari arah
utara, berarti mereka (suku Aborigin) berasal dari Papua. Maka tidak
mengherankan jika kesamaan fisik antara orang Aborigin dan suku asli Papua
tidak jauh berbeda. Menurut buku “The Official Bicentennial Diary
”, yaitu buku yang diterbitkan oleh para ahli sejarah Australia dalam
rangka peringatan dua ratus tahun Australia, terdapat kalimat “
During all that time and through millennia more, the occupatiers of the
unknown continent were the Aboriginals. They had arrived, in at least
two waves but probably more, at least 40.000 years ago, maybe even
70.000 years ago
” (1988).
Orang Aborigin berjalan sendirian di alam terbuka. Jones detect!
Jadi penggalan kalimat dalam “buku keramat” bangsa Australia tersebut kurang lebih memiliki arti “Selama kurang lebih melewati seribu tahun, para
penduduk yang menempati benua selatan yang masih misterius itu disebut
orang-orang Aborigin. Mereka kemungkinan tiba dalam dua gelombang atau
lebih. Setidaknya diperkirakan orang-orang Aborigin ini telah tiba di
Australia sejak 70.000 sampai 40.000 tahun yang lalu".
Jadi kurang lebih 40.000 tahun yang lalu lamanya penduduk asli (Suku Aborigin) hidup dan menetap di benua Australia. Sebenarnya merekalah yang berhak disebut penemu dan pemilik benua di selatan dunia tersebut.
Jadi kurang lebih 40.000 tahun yang lalu lamanya penduduk asli (Suku Aborigin) hidup dan menetap di benua Australia. Sebenarnya merekalah yang berhak disebut penemu dan pemilik benua di selatan dunia tersebut.
potret kangguru, binatang berkantung yang suka melompat-lompat . Gini-gini jadi binatang kebanggan Australia. Plus favorit orang Aborigin untuk disantap
Kehidupan suku Aborigin masih mengandalkan Food Gathering. Lukisan tersebut menampilkan salah satu anggota suku Aborigin sedang berburu kangguru
Akan tetapi, ironi sejarah terjadi pada orang-orang Aborigin. Orang-orang
Aborigin kurang lebih sejak 40.000 tahun lalu sampai saat ini tidak
mengalami perkembangan peradaban yang cepat. Pola kehidupan food gathering yang masih suku Aborigin
terapkan di era modern tentu tidak mampu membendung pendatang baru dari
Eropa. Oleh karena faktor itulah, sejarah Australia bukan menjadi milik
mereka lagi, sebab pelaku-pelaku sejarah yang mampu membuat wajah Australia
dikenal dunia seperti saat ini adalah orang-orang pendatang dan
keturunan-keturunannya yang menempati Negeri kangguru tersebut.
Sumber:
1. Elkin, A.P. 1956. The Australian Aborigines. Sydney: Angus and Robertson.
2. Reed, A.W. 1967. Aboriginal Place Names and their Meaning. Sydney: A.H. & A.W. Reed.
3. Siboro, Julius. 1989. Sejarah Australia. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Oleh:
Baihaqi Aditya, S.Pd
Sumber:
1. Elkin, A.P. 1956. The Australian Aborigines. Sydney: Angus and Robertson.
2. Reed, A.W. 1967. Aboriginal Place Names and their Meaning. Sydney: A.H. & A.W. Reed.
3. Siboro, Julius. 1989. Sejarah Australia. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Oleh:
Baihaqi Aditya, S.Pd
Since they are still doing some primitive stuff up until now as you said in your article, could you please explain how the Aborigin arrived at Australia 40.000 years ago? Is there any possibilities that they were helped by alien force?
BalasHapusMereka awalnya diyakini berasal dari utara Australia mas Bahari..tepatnya menghuni pulau-pulau di Indonesia seperti Jawa, NTB,NTT,Maluku, dan Papua...lalu mereka bermigrasi ke selatan lagi karena mengikuti arah binatang buruan..sampailah mereka di australia..makanya ciri fisik penduduk asli bagian timur Indnesia tidak jauh berbeda dengan orang Aborigin..semoga tercerahkan 😁
BalasHapusapakah anda bisa menjelaskan bagaimana mereka bermigrasi menyeberang lautan yang luas pada 40.000 tahun yang lalu?
HapusWaktu dhulu Kan papua nugini terhubung dengan benua australia kgk ada tuh smpai menyembrang lautan
HapusWah makasih banyak Jasa Pembuatan Website Toko Online serta layanan Jasa Pembuatan Website Penjualan Online dan
BalasHapusJasa Pembuatan Online Shop
Grosir Jilbab Murah - Jilbab Segi Empat Terbaru dan Jilbab Instan Terbaru serta Jasa Pembuatan Website Murah serta Buat Toko Online Murah juga Jilbab Pasmina Terbaru